“Jeritan Hati
Sang Nelayan”
Dahulu
kami tersenyum,
Dahulu
kami tertawa,
Kini
kami termenung,
Terdiam
melihat kapal yang tua tanpa hasil tangkapan..
Makan
apa kami..
Kemana
lagi kami harus mencari ikan..
Di
saat kondisi seperti ini,
Tidak
ada tempat untuk mengadu..
Terisak
tangis bocah nelayan..
Meminta
makan kepada si Bapak…
Anak
kami makan apa..
Untuk
menyekolahkan mereka saja, tidak terpikir oleh kami,,
Apa
ini balasan dari si Tuan yang duduk di Gedung Megah itu..
Kami
kerja siang malam mereka hanya duduk tertawa,
Menanti
ikan datang…
Dimana
keadilan itu,
Mungkinkah
hanya di surga..
Tuan,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar