November 11, 2012

Jeritan Hati Sang Nelayan



“Jeritan Hati Sang Nelayan”

Dahulu kami tersenyum,
Dahulu kami tertawa,
Kini kami termenung,
Terdiam melihat kapal yang tua tanpa hasil tangkapan..
Makan apa kami..
Kemana lagi kami harus mencari ikan..
Di saat kondisi seperti ini,
Tidak ada tempat untuk mengadu..
Terisak tangis bocah nelayan..
Meminta makan kepada si Bapak…
Anak kami makan apa..
Untuk menyekolahkan mereka saja, tidak terpikir oleh kami,,
Apa ini balasan dari si Tuan yang duduk di Gedung Megah itu..
Kami kerja siang malam mereka hanya duduk tertawa,
Menanti ikan datang…
Dimana keadilan itu,
Mungkinkah hanya di surga..
Tuan,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar