Oktober 22, 2010

HEMATOKRIT

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem peredaran darah semua hewan vertebrata mempunyai pola umum yang sama, namun tiap – tiap kelompok mempeunyai peredaran darah tertentu yang mempunyai anotomi organ peredaran darah. Darah pada ikan mempunyai dua komponen utama yaitu sel – sel darah dan plasma darah. Darah dalam tubuh memiliki fungsi sebagai pengangkut bagi berbagai macam senyawa dan zat – zat yang diperlukan tubuh, mengatur jaringan tubuh, alat pertahanan tubuh terhadam ancaman dari luar dan menjaga kestabilan suhu.

Sel darah merah cenderung untuk mengalir dengan lancar dalam pembuluh darah, tetapi tidak demikian halnya dengan sel darah putih.
banyak sel darah putih yang menempel pada dinding pembuluh darah atau bahkan menembus dinding untuk masuk ke jaringan yang lain.

Eritrosit merupakan salah satu sel darah yang sangat berperan dalam proses pengangkutan materi – materi di dalam tubuh. Eritrosit mengandung hemoglobin yang memungkinkannya mampu mengangkut oksigen lebih banyak dari pada oksigen tersebut bergerak sendiri dalam plasma darah. Hemoglobin juga menyebabkan warna merah pada darah, sehingga eritrosit disebut dengan sel darah merah.

Dalam proses kehidupan organisme, diperlukan makanan dan oksigen untuk melakukan metabolisme di seluruh tubuhnya. Berbagai proses metabolisme menghasilkan sisa (sampah) yang harus dikeluarkan tubuh. Peredaran materi, baik berupa bahan – bahan yang diperlukan tubuh seperti oksigen maupun hasil metabolisme dan sisa – sisanya dilakukan oleh sistem peredaran darah.

Oleh sebab itu,sel darah suatu organisme perairan dapat dijadikan idikator bahwa lingkungan tempat organisme tersebut tercemar atau tidak.Selain itu,kita lihat dari presentase hematokrit yang terkandung dalam darah.

1.2 Tujuan

Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui nilai hematokrit pada ikan atau persentase sel darah merah pada ikan mas Ciprinus carpio

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

II.1 Sistem Peredaran Darah Pada Ikan

Secara umum sistem peredaran darah pada ikan mirip sistem hidraulis yang terdiri atas sebuah pompa, pipa, katup, dan cairan. Meskipun, jantung teleostei terdiri atas empat bagian. Namun pada kenyataanya mirip dengan satu silinder atau pompa piston tunggal. Untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, maka daerah dipompa dengan perbedaan tekanan. Tekanan jantung lebih besar dari tekanan arteri, dan tekanan arteri lenih besar dari tekanan arterionale. Akibat adanya perbedaan tekanan maka aliran darah dapat terjadi.

Ada dua jenis energi yang disalurkan ke darah pada setiap kontraksi jantung, yaitu: (1) energi kinetik yang menyebabkan darah mengalir dan (2) energi potensial yang tersimpan dalam pembuluh darah dan menimbulkan tekanan darah. Selain itu, aliran darah juga dipengaruhi oleh viskositas darah. Bila viskositas darah meningkat maka aliran darah akan melambat.

Kontrol terhadap jantung, didasarkan pada dua mekanisme, yakni adrenergik dan cholinergik. Adrenergik merangsang jantung berkontraksi, sedangkan cholinergik menyebabakan relaksasi. Kedua proses yang saling bertentangan ini menyebabkan jantung dapat memompa darah dan mengisinya kembali. Darah dipompa keluar selama kontraksi ventrikel (systole) dan diikuti oleh periode relaksasi dan pengisian kembali (diastole).

Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah. Start dari jantung, darah menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal aorta dan terbagi ke segenap organ-organ tubuh melalui saluran-saluran kecil. Selain itu, sebagian darah dari insang kadang langsung kembali ke jantung. Hal ini terjadi bilamana tidak semua output cardiac dibutuhkan untuk menuju ke dalam dorsal aorta dan pembuluh eferen yang lain. Pada bagian lain, yaitu berawal dari insang pertama, sebelum dihubungkan ke sistem vena. Peranan kedua organ ini mungkin sebagai ventilasi kontrol dan untuk sekresi gas ke cairan mata.

Darah merupakan suatu fluida yang berisi beberapa bahan terlarut dan erythrocyte, leucocyte dan beberapa bahan lain yang tersuspensi.Darah berfungsi mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh, membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke organ yang memerlukan. Pertukaran oksigen terjadi dari air dengan karbondioksida terjadi pada bagian semipermeabel yaitu pembuluh darah yang terdapat di daerah insang. Selain itu di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen.

Dorsal aorta adalah sumber darah terbesar pada tubuh. Dari sini darah di suplai ke kepala, otot badan, ginjal dan semua organ pencernaan melalui pembuluh kapiler. Ada tiga rute pengembalian jantung, yakni pertama, dari otak, darah kembali ke jantungmelalui vena cardinal anterior yang berhubungan dengan vena cardinal anterior yang berhubungan dengan vena cardinal umum. Di sini, juga bertemu darah dari vena cava posterior, yakni darah dari vena caudal yang telah melalui sistem renal portal. Kedua, dari organ visceral, darah kembali ke jantung melalui vena hepatik. Terakhir, dari insang, darah dikembalikan ke jantung melalui vena branchial.

II.2 Komposisi Darah

Darah mempunyai suatu komposisi yang terdiri dari dua komponen utama, yaitu sel darah dan plasma darah yang mengandung bahan-bahan penyusunnya.

Komposisi terbesar yang terkandung dalam darah adalah air sebagai media yang memfasilitasi sejumlah factor yang tak terdispensasi dalam pembentukan darah. Satu millimeter kubik darah ikan mengandung sekitar 5 juta corpuscle berwarna merah yang disebut leukosit dan 200.000 hingga 300.000 platelet yang disebut trombosit. Komponen lain adalah garam mineral dan substansi organic terlarut.

Sel darah merah berbentuk seperti piringan membulat, cekung pada dua sisinya dan diameternya mendekati sekitar 1 per 7.500 milimeter. Komponen terpenting dalam sel darah merah kebiruan dan memiliki kemampuan unuk mengikat oksigen dan mengangkut oksigen tersebut mulai dari insang keseluruh jaringan tubuh dan melepaskan oksigen dalam jaringan pembuluh kapiler. Hemoglobin yang mengikat oksigen atau oksihemoglobin inilah yang menyebabkan eritrosit berwarna merah cerah.

Sel darah putih memiliki dua tipe yaitu granular yang memiliki inti berkeping banyak dan nogranular yang memiliki inti membulat. Leukosit granular terdiri atas netrofil merupakan sel yang bersifat menyerang dan menghancurkan bakteri eosnofil yang merupakan sel yang mampu meningkatkan ketanggapan terhadap timbulnya infeksi dan alergi, dan basofil yang menghasilkan antikoagulan heparin dan substansi histamine.Netrofil merupakan sel darah putih yang relative banyak jumlahnya dibandingkan dengan sel lainnya dan bertambah bila terjadi infeksi.

Leukosit nongranular terdiri atas monosit dan limfosit. Limfosit merupakan sel darah yang memiliki inti relative besar dan sitoplasma kecil. Limfosit jumlahnya terbesar kedua setelah netrofil dan ukurannya kurang lebih sebesar sel darah merah. Bagian sel darah putih yang berhubungan dengan respon kekebalan dan menghasilkan antibody adalah limfosit. Fungsi limfosit dalam system pertahanan tubuh yaitu membentuk anibodi apabila ada protein lain yang masuk kedalam tubuh.

Leukosit mengandung enzim yang dapat merombak protein bakteri dan sisa-sisa sel yang mati. Jika pembentukannya terhambat maka daya tahan tubuh ikan akan menurun. Hambatan ini akan dapat terjadi karena adanya factor lingkungan yang tidak sesuai misalnya suhu, salinitas, kadar oksigen dan sebagainya.

Trombosit merupakan platelet darah yang sangat kecil ukurannya (kira-kira berdiameter sepertiga diameter sel darah merah), tidak memiliki inti dan bentuknya bulat. Trombosit melekat pada dinding pembuluh darah yang terluka dan kemudian menutup daerah yang rusak di dinding vaskuler. Ketika trombosit pecah, agn pengkoagulasi membentuk tromboplastin yang membantu membentuk jarring-jaring sel sebagai upaya pertama dalam proses penyembuhan.

Satu dari sekian kemampuan darah adalah kemampuan untuk menggumpal (terkoagulasi) ketika dikeluarkan dari tubuh. Dalam tubuh, gumpalan terjadi merespon jaringan yang terluka seperti otot teriris, atau terluka. Dalam pembuluh darah, darah tetap dalam kondisi cair, sesaat setelah keluar, darah menjadi kental dan berglatin serta berubah menjadi rekatan seperti agar-agar.

Plasma darah merupakan cairan darah yang umumnya terdiri dari :

  • Air mencakup 91-92%.
  • Protein, sekitar 8-9% yang terdiri dari serum albumin, serum globulin, dan fribinogen.
  • Garam anorganik dalam bentuk ion sekitar 0,9% seperti :

§ Anion : Cl- , CO32- , HCO3- , SO42- , PO4- , I- .

§ Kation : Na+ , K+ , Ca2+ , Mg2+ , Fe3+ .

  • Substansi organik bukan protein, terdiri dari : Non protein Nitrogen, misalnya lipid, karbohidrat, glukosa, garam ammonium, urea, asam urat, dan lain-lain.
  • Gas terlarut dalam plasma.
  • Berbagai substansi lain seperti hormon, enzim, dan anti toksin. Sel darah ikan memiliki inti yang menonjol dengan jumlah ± 2 juta mm3 dan memiliki ukuran yang cukup konsisten yaitu umumnya sekitar 12 x 3 mikron dan memiliki sitoplasma yang kecil.

II.3 Fungsi Darah

Fungsi darah dalam metabolisme tubuh kita antara lain sebagai alat pengangkut (pengedar), pengatur suhu tubuh dan pertahanan tubuh.Fungsi darah adalah :

1. Mengedarkan sari-sari makanan ke seluruh tubuh

2. Mengedarkan oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh

3. Mengangkut karbondioksida ke paru-paru

4. Mengedarkan hormon

Menurut strukturnya, sel darah terdiri dari :

· Membran sel yang merupakan dinding sel.

· Bahan yang menyerupai spong yang disebut stroma.

· Hemoglobin yang menempati ruang kosong pada stroma.

II.4 Hematokrit

Hematokrit menunjukkan persen sel darah merah dari sejumlah darah. Bila dikatakan hematokrit 40 (40%) berarti darah terdiri dari 40% sel darah merah dan 60% plasma dan sel darah putih. Nilai normal hematokrit tergantung pada jenis kelamin.

Ada 3 metode untuk menentukan nilai hematokrit, yaitu :

1. Darah dimasukkan ke dalam tabung Winstrobe yang mempunyai skala, kemudian diputar dengan kecepatan 3000 putaran per menit selama setengah jam (sebelum dimasukkan ke dalam tabung darah diberi antikoagulan terlebih dahulu.

2. Mikrohematokrit, pada metode ini digunakan tabung kapiler khusus, alat pemutar dan papan skala untuk menentukan % volume sel darah merah. Kecepatan pemutaran adalah 11000 rpm selama 4 menit.

3. Hematokrit dapat dilakukan secara elektronik. Pada metode ini menggunakan alat darah yang mampu meneruskan aliran, sedangkan sel darah merah bersifat menghambat aliran listrik darah yang telah dicampur dengan antikoagulan dihisap pada tabung khusus dan diselipkan pada alat baca. Dengan hanya menekan tombol, nilai hematokrit dapat dibaca pada galvanometer.

BAB III

PROSEDUR KEGIATAN

III.1Alat dan Bahan

Alat

a. Centrifuge hematoksit, untuk mensentrifugasi pipa kapiler heparin,

b. Sonde, untuk membuat ikan tidak sadar

c. Neraca, untuk menghitung bobot ikan

d. Pipa kapiler Heparine, untuk menampung darah ikan

e. Hemaktocrit Reading Charc, untuk menentukan persentase hematokrit ikan

f. Penjepit Arteri, untuk menjepit pembuluh darah ikan

g. Gunting atau pisau, untuk (memotong / membuka otot ikan) membedah ikan.

Bahan

a. Ikan Mas, objek penelitian

b. Wax (malam), untuk menutup salah satu bagian pipa kapiler

III.2 Langkah Kerja

Penentuan nilai hematokrit pada ikan mas :

1. Membuat ikan dalam keadaan tidak sadar dengan cara menusukan Sonde pada bagian kepala sebalah atas secara horizontal.

2. Menimbang berat ikan dengan menggunakan neraca yang telah disediakan.

3. Membedah ikan sampai jantungnya terlihat.

4. Menjepit Aorta ventralis dengan penjepit arteri, biarkan selama 2-3menit agar sinus venasus terisi darah.

5. Melepaskan penjepit arteri, kemudian menampung darah yang keluar dari sinus venasus dengan pipa kapiler sampai ¾ pipa terisi, diusahakan jangan sampai ada gelembung gas pada pipa kapiler.

6. Memutarkan pipa kapiler yang berisi darah berulang-ulang.

7. Menutup salah satu bagian pipa kapiler dengan wax.

8. Mensentrifugasi pipa kapiler tersebut selama 4-5 menit.

9. Mensesuaikan tinggi sel darah merah pada pipa kapiler dengan Hematocrit reading charc.

10. Mencatat hasil pengamatan.

BAB IV

HASIL PENGAMATAN

IV.1 Hasil pengamatan

Untuk mengetahui nilai hematokrit dalam percobaan ini digunakan dengan menggunakan Sentrifugasi Hematokrit, yang kemudian hasil dari sentrifugasi tersebut dibandingkan dengan nilai pada Hematokrit Reading Chart. Hasil dari sentrifugasi akan tampak susunan pada pipa kapiler sebagai berikut :

→ Plasma darah

Sel darah putih

→ Sel darah merah

Pengamatan pipa kapiler setelah dilakukan sentrifugasi selama 4 menit

IMG00365.jpg

IV.2 Tabel data pengamatan nilai hematokrit ikan mas

Kelompok

Nilai Hematokrit

33 % sel datah merah dan 67 % plasma darah

11

40%

12

33^%

13

-

14

-

15

32%

16

-

17

34%

18

45%

19

33%

20

-

IV.3 Pembahasan

Dilihat dari data di atas pada ikan mas dengan berat 100 gram memiliki kandungan sel darah merah 33%.Bervariasinya nilai hematokrit pada setiap ikan tersebut bisa disebabkan oleh beberapa faktor :

  • Mekanisme kerja praktikan yang kurang terampil.
  • Laju metabolisme mempengaruhi nilai hematokrit dari suatu individu yang bervariasi dengan cara hidup ikan dan spesies ikan.
  • Keterbatasan dari sentrifugasi dengan menggunakan Sentrifugasi MikroHematokrit baik itu karena kesalahan manusia ataupun karena keterbatasan alat.

· Tidak sempurnanya penutupan ujung pipa kapiler dengan malam/wax sehingga terjadi hilangnya darah dari pipa kapiler setelah dilakukan sentrifugasidari udara (disebut juga air breathing fish).

BAB V

KESIMPULAN

Nilai hematokrit pada ikan menunjukkan persen sel darah merah dari sejumlah darah. Pada ikan yang memiliki nilai hematokrit tinggi berarti memiliki banyak sel darah merah, atau ikan yang memiliki laju metabolisme yang tinggi.

Dari hasil pengamatan, ikan dengan bobot 100 gram memiliki nilai hematokrit 33 % jadi dapat disimpulkan ikan mas memiliki aktivitas metabolisme yang relatif kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Rahayu, Rani Dewi. 1996. Penentuan Nilai Hematokrit pada Ikan Mas dengan Metode Mikrohematokrit. Bandung : Jurusan Perikanan Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran.

Tim Ikhtiologi. 1989. Ikhtiologi. Bogor : Jurusan Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor.

www.google.com

www.wikipedia.com