Oktober 20, 2009

sistem peredaran darah dan pernafasan ikan

MAKALAH

SISTEM PEREDARAN DARAH DAN PERNAFAN PADA IKAN

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS TERSTRUKTUR MATA KULIAH

IKTIOLOGI




Disusun oleh :



Glen evanD 230110080099















Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Padjadjaran

Jatinangor

2009



BAB I

SISTEM PEREDARAN DARAH


Sistem peredaran darah pada semua organisme merupakan proses fisiologis yang sangat penting. Untuk melakukan aktivitas, sel, jaringan, maupun organ membutuhkan nutrisi dan oksigen. Bahan-bahan ini dapat disuplai hanya bila peredaran darah berjalan normal. Karenanya, semua fungsi dari setiap organ dalam tubuh kadang-kadang dapat dilihat pada darah.

Secara umum, sistem peredaran darah pada semua vertebrata adalah sama, meskipun tetap ada perbedaan-perbedaan diantara setiap kelompok hewan. Hal tersebut tergantung anatomi, fisiologi, dan kondisi lingkungannya. Komponen penyusun sistem peredaran darah adalah jantung, darah, saluran darah, dan limpa. Saluran pembuluh darah utama dalam tubuh ikan adalah arteri dan vena yang terdapat di sepanjang tubuh. Arteri atau pembuluh nadi merupakan pembuluh yang berdinding tebal dan kuat tetapi tidak mempunyai klep-klep, berfungsi membawa darah meninggalkan jantung. Sedangkan vena atau pembuluh balik merupakan pembuluh darah yang berdinding tipis dan mempunyai klep-klep pada jarak tertentu, berfungsi membawa darah kembali ke jantung. Selain pembuluh utama, juga terdapat pembuluh-pembuluh cabang atau pembuluh kapiler yang menuju ke kulit, otot, otak, tulang belakang, organ viseral dan lain-lain.

Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal, artinya hanya terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah. Start dari jantung, darah menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Selanjutnya, darah dialirkan ke dorsal aorta dan terbagi ke segenap organ-organ tubuh melalui saluran-saluran kecil. Selain itu, sebagian darah dari insang kadang langsung kembali ke jantung. Hal ini terjadi bilamana tidak semua output cardiac dibutuhkan untuk menuju ke dalam dorsal aorta dan pembuluh eferen yang lain. Pada bagian lain, yaitu berawal dari insang pertama, sebelum dihubungkan ke sistem vena. Peranan kedua organ ini mungkin sebagai ventilasi kontrol dan untuk sekresi gas ke cairan mata.

Dorsal aorta adalah sumber darah terbesar pada tubuh. Dari sini darah di suplai ke kepala, otot badan, ginjal dan semua organ pencernaan melalui pembuluh kapiler. Ada tiga rute pengembalian jantung, yakni pertama, dari otak, darah kembali ke jantungmelalui vena cardinal anterior yang berhubungan dengan vena cardinal anterior yang berhubungan dengan vena cardinal umum. Di sini, juga bertemu darah dari vena cava posterior, yakni darah dari vena caudal yang telah melalui sistem renal portal. Kedua, dari organ visceral, darah kembali ke jantung melalui vena hepatik. Terakhir, dari insang, darah dikembalikan ke jantung melalui vena branchial.

Secara umum sistem peredaran darah pada ikan mirip sistem hidraulis yang terdiri atas sebuah pompa, pipa, katup, dan cairan. Meskipun, jantung teleostei terdiri atas empat bagian. Namun pada kenyataanya mirip dengan satu silinder atau pompa piston tunggal. Untuk menjamin aliran darah terus berlangsung, maka daerah dipompa dengan perbedaan tekanan. Tekanan jantung lebih besar dari tekanan arteri, dan tekanan arteri lenih besar dari tekanan arterionale. Akibat adanya perbedaan tekanan maka aliran darah dapat terjadi.

Ada dua jenis energi yang disalurkan ke darah pada setiap kontraksi jantung, yaitu: (1) energi kinetik yang menyebabkan darah mengalir dan (2) energi potensial yang tersimpan dalam pembuluh darah dan menimbulkan tekanan darah. Selain itu, aliran darah juga dipengaruhi oleh viskositas darah. Bila viskositas darah meningkat maka aliran darah akan melambat.

Kontrol terhadap jantung, didasarkan pada dua mekanisme, yakni adrenergik dan cholinergik. Adrenergik merangsang jantung berkontraksi, sedangkan cholinergik menyebabakan relaksasi. Kedua proses yang saling bertentangan ini menyebabkan jantung dapat memompa darah dan mengisinya kembali. Darah dipompa keluar selama kontraksi ventrikel (systole) dan diikuti oleh periode relaksasi dan pengisian kembali (diastole).

Dalam proses kehidupan organisme, diperlukan makanan dan oksigen untuk melakukan metabolisme di seluruh tubuhnya. Berbagai proses metabolisme menghasilkan sisa (sampah) yang harus dikeluarkan tubuh. Peredaran materi, baik berupa bahan–bahan yang diperlukan tubuh seperti oksigen maupun hasil metabolisme dan sisa–sisanya dilakukan oleh sistem peredaran darah.

Eritrosit merupakan salah satu sel darah yang sangat berperan dalam proses pengangkutan materi – materi di dalam tubuh. Eritrosit mengandung hemoglobin yang memungkinkannya mampu mengangkut oksigen lebih banyak dari pada oksigen tersebut bergerak sendiri dalam plasma darah. Hemoglobin juga menyebabkan warna merah pada darah, sehingga eritrosit disebut dengan sel darah merah.

Selain itu, ikan juga mempunyai leukosit/sel darah putih dan jumlahnya lebih banyak dari manusia, leukosit ini berfungsi sebagai detoksifikasi protein (benda asing) sebelum dapat menyebabkan kerusakan dalam tubuh.

Darah memiliki fungsi utama yaitu menjaga keseimbangan pH tubuh. Fungsi utama sistem sirkulasi darah adalah sebagai media transport zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh juga untuk transport panas dari dan ke jaringan tubuh dan untuk mempertahankan diri dari serangan penyakit.

Satu dari sekian kemampuan darah adalah kemampuan untuk menggumpal (terkoagulasi) ketika dikeluarkan dari tubuh. Dalam tubuh, gumpalan terjadi merespon jaringan yang terluka seperti otot teriris atau terluka. Dalam pembuluh darah, darah tetap dalam kondisi cair, sesaat setelah keluar, darah menjadi kental dan berglatin serta berubah menjadi rekatan agar-agar.

Melalui sel darah, suatu organisme dapat pula diketahui sampai mana organisme tersebut mengalami pencemaran, baik itu dari media hidupnya dimana kualitas air tidak memenuhi syarat.


Fungsi peredaran darah

Sistem peredaran darah melayani banyak fungsi, namun secara umum sebagai alat transpor antara lain, transpor oksigen, karbondioksida, sari-sari makanan, maupun hasil metabolisme. Selama beraktivitas, peredaran darah akan mengangkut lebih banyak oksigen ke otot, karena tanpa peningkatan ketersediaan oksigen akan segera menghabiskan sistem energi anaerobik dan akhirnya menyebabkan keletihan akibat terbentuknya asam laktat. Hasil-hasil pencernaan ditranspor dari usus ke hati dan sel somatis. Bahan-bahan asing atau yang tidak dibutuhkan oleh tubuh diangkut ke ginjal dan dikeluarkan melalui urin, atau dipagositasi.

Darah membawa substansi dari tempatnya dibentuk ke semua bagian tubuh dan menjaga tubuh dapat melakukan fungsinya dengan baik. Sel darah merah membawa oksigen, sel darah putih menjaga tubuh dari serangan organisme penyerbu, sedangkan kombinasi trombosit dan faktor pembeku, berperan menyumbat kebocoran pembuluh darah tanpa menghambat alirannya.



Komposisi dan Fungsi Darah


Darah terdiri dari dua kelompok besar yaitu sel dan plasma. Sel terdiri atas sel-sel diskret yang memiliki bentuk khusus dan fungsi yang berbeda, sedangkan komponen dari plasma lain fibrinogen, juga terdapat ion-ion inorganik dan aneka komponen organik untuk fungsi metabolik. Fungsi dari kedua komponen tersebut kadang-kadang bergabung. Contohnya penggumpalan darah dan produksi antibodi. Bahan-bahan untuk menggumpalkan darah yang berasal dari plasma adalah fibrinogen sedangkan dari sel darah putih adalah trombosit.


Sistem Peredaran Darah Pada Ikan

Seperti pada golongan vertebrata lainnya, ikan mempunyai sistem peredaran darah tertutup artinya darah tidak pernah keluar dari pembuluhnya.Darah memberi bahan materi dengan perantaraan difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembulu yang ke dua. Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem vena.

Organ utama sistem peredaran darah adalah jantung yang bertindak sebagai pompa tekan merangkap pompa hisap.Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah kemudian dihisap melalui pembuluh vena dan kembali ke jantung. Sistem peredaran darah ini disebut sistem peredaran darah tunggal.

Peredaran darah mempunyai peranan penting terutama dalam pengangkutan oksige hasil respirasi, pengangkutan nutrien hasil proses pencernaan, dan pengangkutan sisa metabolisme yang selanjutnya dibuang melalui insang, kulit dan ginjal. Oleh karena itu sistem sirkulasi erat kaitannya dengan proses pernapasan, sekresi, pencernaan dan osmoregulasi.


JANTUNG


Jantung pada ikan dibangunkan oleh empat ruangan yang terletak di bagian posterior lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan di atas Ithmus. Ruangan ini berurutan dari belakang ke depan, yaitu:


  • Sinus Venosus


Adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak mengandung jaringan otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan dari septum transversum, yang memisahkan rongga pericardial dari rongga pleuroperitoneal. Darah venus dari seluruh tubuh, masuk di sinus venosus melalu sepasang ductus Cuvieri yang masuk di bagian lateral, dan sepasang sinus hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus venosus. Vena coronaria yang datang dari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus venosus . Dari sini darah melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium.


  • Atrium

Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari sinus venosus. Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke dalam rongga ventrikel. Lubang ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular, supaya aliran darah tidak kembali ke rongga atrium.


  • Ventrikel

Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium saja dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang. Ruang ini dibentuk oleh dua lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam disebut spongi. Bagian ini menerima darah dari atrium melalui atrioventricular. Ujung anterior dari ventrikel tumbuh memanjang dan berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri klep semilunar.


  • Conus Arteriosus

Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi tidak mempunyai bulbus arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei conus arteriosus sudah tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus arteriosus (perluasan sebagian dari aorta ventralis) berkembang dengan baik.


  • Katup atrio-ventrikular

Adalah katup berbentuk saku yang mengelilingi lubang masuk ke ventricle yang mencegah kembalinya darah ke dalam atrium.Pada umumnya Elasmobranchii dan Osteichtyes mempunyai dua deretan katup atrioventrikular.tetapi katup-katup ini tidak akan kita jumpai pada ikan paru-paru(Dipneusti).Contoh lainnya, ikan seperti Bowfin ( Amia calva) dan Mrigal ( Cirrhinus mrigala ) mempunyai empat katup, ikan tongkat (Polyodon spathula ) mempunyai lima katup, Gars ( Lepisosteus ) dan Bichirs ( Polypterus ) mempunyai enam katup


Gambar dari penampang jantung pada ikan.


Insang dan Pembuluh utamanya

Menurut besarnya, pembuluh darah dalam tubuh ikan terutama ada 2 macam:

  1. vena dan arteri utama yang mengikuti sumbu panjang tubuh

  2. cabang-cabang pembuluh utama yang menuju kulit, sckeleton, perototan dan juga yang memelihara peredaran darah otak, urat syaraf tulang belakang serta organ-organ.


SALURAN DARAH


Ada tiga bentuk saluran darah yaitu arteri, vena dan kapiler.


Arteri

Adalah pembuluh darah yang aliran darahnya menjauhi jantung atau saluran yang dilalui darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-bagian tubuh. Biasanya membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian tubuh. Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki lapisan endothelium dan sub endothelium.


Vena
Adalah pembuluh darah balik yang aliran darahnya menuju ke jantung. Struktur vena sama halnya dengan arteri, namun mempunyai dinding yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibanding arteri pada ukuran diameter yang sama. Bagian dalam dari vena yang mengalami tekanan hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding vena umumnya berkontraksi secara aktif, tidak hanya mempertahankan tekanan darah dalam sistem vena, tetapi juga untuk memompakan darah dari dinding ke jantung.


Kapiler
Adalah bagian percabangan saluran darah yang merupakan tempat terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler diskontinyu (sinusoid).



DARAH


Darah berupa cairan yang dibangunkan oleh plasma darah, sel darah dan substansi lain yang terlarut di dalamnya. Plasma darah berupa cairan zat putih telur yang mengandung bagian-bagian dari sel darh, mineral terlarut. Di luar pembuluh darah , darah akan membeku disebabkan oleh kerja ensim trhombokinase yang bereaksi dengan garam kalsium menjadi trombin yang aktif.

Sistem peredaran darah pada ikan disebut sistem peredaran darah tunggal. Yang dimaksud dengan peredaran darah tunggal adalah dimana darah hanya satu kali saja melewati jantung. Darah yang terkumpul dari seluruh tubuh masuk ke atrium. Pada saat jantung mengendur, darah mengalir pada sebuah katup kedalam ventrikel yang berdinding tebal. Kontraksi dari ventrikel ini sangat kuat sehingga menyebabkan darah keluar menuju jaringan kapiler insang lalu dari insang darah mengalir ke jaringan kapiler lain dalam tubuh. Pertukaran zat-zat pun terjadi pada saat pengaliran darah ini.

Ikan memiliki kadar protein plasma berupa albumin (pengontrol tekanan osmotik), lipoprotein (pembawa lemak), globulin (pengikat heme), ceruloplasmin (pengikat Cu), fibrinogen (bahan pembeku darah), dan iodurophorine (sebagai yudium anorganik).

Fungsi utama darah yaitu transportasi bahan materi yang dibutuhkan bagian tubuh, atau yang tidak diperlukan dibawa ke organ pembuangan. Darah, juga menjaga masuknya bahan penyakit, memperbaiki bahan jaringan yang rusak, mengantarkan bahan pertumbuhan, dan membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh. Dengan adanya hormon dalam aliran peredaran darah, seolah-olah darah berfungsi seperti sistem saraf tambahan.

Pertukaran oksigen dari air dengan CO2 terjadi pada bagian semipermiable yaitu pembuluh yang terdapat di daerah insang. Selain dari itu, di daerah insang terjadi pengeluaran kotoran yang bernitrogen dan insang juga mengeleminir mineral yang berdifusi. Jantung mengeluarkan darah yang relatif kurang oksigen dan berkadar CO2 tinggi.

Ikan pada umumnya,vena utama yang membawa darah kembali ke jantung ialah sepasang vena kardinalis anterior-dan posterior (Gambar. ).Vena yang pertama, membawa darah dari bagian kepala berjalan berdampingan dengan sepasang vena jugularis yang letaknya lebih ke tengah. Dari ekor berjalan vena caudalis yang tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena portae renalis menuju ke ginjal. Di dalam ginjal vena potae renalis mempercabangkan banyak vena renalis advehentes, dan masing-masing cabang ini pecah menjadi kapiler darah. Jaring kapiler darah ini kemudian bersatu kembali menjadi beberapa vena renalis revehentis yang mengalir ke permukaan tengah dari ginjal dan bermuara pada vena kardinalis posterior.


Sistem peredaran vena pada ikan teleostei


Volume darah yang beredar dalam tubuh ikan Teleostei berkisar antara 1,5 – 3 % dari bobot tubuhnya. Pada Squlus acanthias volume darah bisa mencapai 5% dari bobot tubuhnya.


Komposisi darah


Darah terdiri atas 2,yaitu plasma darah dan sel-sel darah


Plasma darah

Plasma darah merupakan cairan darah yang umumnya terdiri dari :

  • Air mencakup 91-92%.

  • Protein, sekitar 8-9% yang terdiri dari serum albumin, serum globulin, dan fribinogen.

  • Garam anorganik dalam bentuk ion sekitar 0,9% seperti :

Anion : Cl- , CO32- , HCO3- , SO42- , PO4- , I- .

Kation : Na+ , K+ , Ca2+ , Mg2+ , Fe3+ .

  • Substansi organik bukan protein, terdiri dari : Non protein Nitrogen, misalnya lipid, karbohidrat, glukosa, garam ammonium, urea, asam urat, dan lain-lain.

  • Gas terlarut dalam plasma.

  • Berbagai substansi lain seperti hormon, enzim, dan anti toksin. Sel darah ikan memiliki inti yang menonjol dengan jumlah ± 2 juta mm3 dan memiliki ukuran yang cukup konsisten yaitu umumnya sekitar 12 x 3 mikron dan memiliki sitoplasma yang kecil.



Sel darah ada tiga macam, yaitu Erythrocyte, Leucocyte dan Thrombocyte.

Erythrocyte (sel darah merah)

Erythrocyte pada ikan berbentuk lonjong dan berinti dengan diameter 7 – 36 mikron (tergantung spesies ikannya). Warna merah dari darah disebabkan oleh hemoglobin yang terdapat dalam erythrocyte. Jumlah erythrocyte tiap mm3 darah berkisar antara 20.000 – 3.000.000. Pengangkutan oksigen dalam darah bergantung kepada komponen Fe pada hemoglobin (pigmen pernapasan) yang terdapat di dalam erythrocyte. Kemampuan mengikat oksigen pada tingkat kejenuhan 95%, kandungan besi dalam darah dan jumlah sel darah merah sangat bervariasi bergantung pada stadia hidup, kebiasaan hidup dan kondisi lingkungan.


Leucocyte (sel darah putih)

Leucocyte pada ikan tidak berwarna, berjumlah antara 20.000 – 150.000 dalam tiap mm3 darah. Leucocyte dapat dibedakan menjadi tiga macam sel, yaitu granulocyte, limphocyte, dan monocyte. Walaupun leucocyte merupakan unsur darah, tetapi fungsi utama dari padanya ada di luar pembuluh darah. Mereka mempunyai sifat dapat menerobos keluar dari pembuluh darah, dan bergerak secara amoeboid di antara jaringan sekelilingnya. Mereka tidak hanya mempunyai sifat daya fagositose saja, tetapi kaya terhadap enzim yang dapat menimbulkan reaksi kimia. Di luar pembuluh darah, leucocyte hanya berumur pendek.
Berdasarkan penyerapan warna, granulocyte terdiri dari neuttrophil, acidophil (eosinophil) dan basophil. Agranulocyte yang merupakan komponen terbesar leucocyte terdiri dari lympocyte, monocyte dan thrombocyte.

Leukosit mengandung enzim yang dapat merombak protein bakteri dan sisa-sisa sel yang mati. Jika pembentukannya terhambat maka daya tahan tubuh ikan akan menurun. Hambatan ini akan dapat terjadi karena adanya factor lingkungan yang tidak sesuai misalnya suhu, salinitas, kadar oksigen dan sebagainya.



Thrombocyte

Thrombocyte ukurannya jauh lebih kecil dari erytrocyte, besarnya bervariasi antara 2 sampai 3 mikron. Mereka merupakan penghasil utama dari thrombokinase. Trombosit merupakan platelet darah yang sangat kecil ukurannya (kira-kira berdiameter sepertiga diameter sel darah merah), tidak memiliki inti dan bentuknya bulat. Trombosit juga merupakan hasil pertumbuhan dari megakariosit atau sel induk. Adapun kemampuan trombosit yaitu mencegah kehilangan cairan tubuh pada kerusakan di permukaan tubuh, selain itu dalam proses pembekuan darah, trombosit tersebut melekat pada dinding pembuluh darah yang terluka dan kemudian menutup daerah yang rusak di dinding vaskuler. Ketika trombosit pecah, bagian pengkoagulasi membentuk tromboplastin yang membantu membentuk jaring-jaring sel sebagai upaya pertama dalam proses penyembuhan, sehingga terbentuk benang-benang fibrin

Pembentukan darah

  • pada ikan pembentukan sel darah merah lebih banyak organ-organ yang membuat sel-sel darah (hematopoiesis).

  • Pada saat dewasa, sel-sel darah dapat tetap di bentuk dari selaput pembuluh darah, tapi muncul pembentuk darah lain yang berbeda.

Pembentukan darah pada ikan

  • cyclostomata →sel-sel darah dibentuk dalam limpa diffuse (tersebar) yang terdapat dalam submucosa dari alat pencernaan makanan; hematopoietik yang tersebar lebih jauh mungkin terletak dalam bermacam-macam pembuluh.

  • Actinopterygii (bony fish), sel darah merah juga dihancurkan dalam limpa

  • ikan-ikan gnathostomal terdapat limpa (spleen) yan berbeda; kurang lebih terbagi dalm cortex luar yang merah dan pulpa dalam yang putih , yaitu medulla. Limpa membuat eritrosit dan trombosit dalam zona kortikal dan limposit-limposit serta granulosit-granulosit dalam daerah medularinya.

Organ pembentuk darah

Beberapa organ pada ikan dapat membentuk darah. Pada stadia embrio, saluran darah dapat menghasilkan sel-sel darah, pada ikan dewasa sel-sel darah masih dibentuk di permukaan saluran darah, namun pusat-pusat pembentukan sel-sel darah lebih nampak. Pada Cyclostomata, semua jenis sel darah dibentuk dalam limpa yang tersebar pada submucosa usus alat pencernaan makanan. Dinding esophagus pada beberapa jenis ikan pada bagian buco-faring hingga bagian cardinal lambung terdapat organ lymphoid yang dikenal dengan Leidug yang menghasilkan sel-sel darah putih.

Ginjal adalah organ yang paling kaya akan jaringan lymphoid, thrombocyte dibentuk di bagian mesonefrik. Pada Lamprey dan kebanyakan Teleostei, ginjal merupakan penghasil sel darah yang utama selama hidupnya, terutama kepala ginjal. Jaringan lymphoid juga terdapat pada permukaan gonad jantan dan betina ikan Selachi dan Dipnoi. Pada bagian-bagian sel tulang rawan pada kepala dari jenis Lepisosteus dan Amia menghasilkan seluruh jenis sel-sel darah.

Limpa ikan merupakan organ yang sangat bervariasi baik letak, bentuk maupun ukurannya. Limpa pada ikan Gnathostomata terdiri dari bagian cortex (berwarna merah), Pulva (berwarna putih) dan medula. Bagian cortex dari limpa membentuk erythricyte dan thrombocyte sedangkan limphocyte dan beberapa granulocyte dibentuk di dalam medulla. Pada esophagus ikan hiu, memperlihatkan kumpulan jaringan pembentuk limphocyte. Pada ikan pari, limpa memanjang antara bagian kardial dan pyloric dari lambung, sedangkan pada ikan Squalus, limpa ini terletak di belakang persimpangan lambung dan berbentuk segi tiga. Pada ikan bertulang sejati limpa ini juga berfungsi dalam menghancurkansel-sel darah merah.


Resistensi terhadap penyakit berbeda pada tiap ikan

Faktor penyebab:

  1. faktor genetik

  2. perbedaan produksi antibodi atau perbedaan sifat kimia tubuh ikan itu sendiri

  • Untuk mendapat kekebalan yang lebih besar dapat dilakukan dengan cara imunisasi passive, atau dengan penyuntikan dengan serum bakteri yang telah mati pada antigennya.

  • Seperti juga pada manusia, dalam mendiagnosa penyakit ikan dapat dilihat pada darah

Temperatur Tubuh

  • Ikan adalah binatang berdarah dingin (poikilothermis), temperatur tubuhnya dipengaruhi oleh lingkungan / air sekelilingnya. Perubahan suhu yang cepat dari panas ke dingin atau sebaliknya dapat berakibat buruk bagi beberapa ikan.

  • ikan salmon dan ‘charS’ (salvelinus) yang biasa hidup di daerah air dingin. Perbedaan suhu yang drastis ini menyebabkan system metabolisme dan respirasi ikan mengalami gangguan.







BAB II

SISTEM PERNAFASAN


Ikan membutuhkan oksigen untuk proses metabolisme dan membuang gas CO2 sebagai hasil sisa metabolisme dalam sel. Proses pengikatan oksigen dan pengeluaran karbon dioksida tersebut oleh darah melalui permukaan organ pernapasan disebut Pernapasan. Oksigen merupakan zat yang mutlak dibutuhkan oleh tubuh untuk mengoksidasi zat makanan berupa karbohidrat, lemak dan protein sehingga menghasilkan energi. Oleh karena itu kelangsungan hidup ikan sangat dipengaruhi oleh kempauannya dalam mendapatkan oksigen yang cukup dari lingkungan. Hal ini dapat terlihat jelas pada prilaku ikan pada saat berkurangnya oksigen terlarut pada suatu perairan yakni ikan akan berenang menuju ke permukaan atau ke daerah air yang berarus.

Pada proses pernapasan, pertukaran gas terjadi secara difusi, yakni terjadi suatu aliran molekul gas dari lingkungan yang konsentrasi gasnya tinggi ke lingkungan yang konsentrasi gasnya lebih rendah. Proses difusi terjadi pada dinding atau membran yang tipis dan lembab serta adanya perbedaan konsentrasi gas antara lingkungan luar dengan lingkungan dalam (kapiler darah). Difusi gas melalui membran kulit hanya terjadi pada stadia awal kehidupan ikan dan hewan tingkat rendah yang memiliki ketebalan membran kurang dari 0,5 mm, sedangkan pada ikan dewasa dan hewan tingkat tinggi untuk keperluan difusi tersebut memerlukan organ khusus, yang pada ikan terutama adalah insang.


Alat pernafasan


Alat pernapasan utama pada ikan adalah insang, yang merupakan tempat oksigen terlarut dalam air masuk ke dalam tubuh dan gas CO2 meninggalkan tubuh. Pertukaran gas juga dapat terjadi melalui kulit yang biasanya ditemukan pada jenis ikan yang tidak bersisik. Pada larva ikan tertentu, ketika insang dalam tahap perkembangan, jaringan pembuluh darah sementara pada sirip dada dapat membantu dalam proses pernapasan. Selain pengambilan oksigen terlarut dalam air, beberapa jenis ikan dapat mengambil oksigen bebas langsung dari udara dengan modifikasi dari insang, rongga mulut, usus dan gelembung gas. Alat Pernapasan pada ikan digolongkan ke dalam organ pernapasan aquatik dan organ pernapasan udara.


Organ pernafasan aquatic


Organ pernapasan aquatik terdiri dari insang dalam yaitu insang yang terletak di dalam rongga insang dan insang luar yang berada di luar rongga insang, biasanya ditemukan pada stadia emrio atau larva pada beberapa jenis ikan. Insang dalam dapat dibedakan menjadi insang septal (pada Elasmobranchi) dan insang berpenutup (pada Teleostei) (Gambar ?).

Pada ikan golongan Elasmobranchi (misalnya cucut dan pari) yang umumnya terdapat lima pasang. Celah insang terdapat pada tiap sisi kepala di bagian bawah (Ordo Rajiformes) atau di samping kiri dan kanan (Ordo Squaliformes). Terdapat spirakel yang berhubungan dengan celah insang pertama. Pada bagian dalam dari spiracle, lamella insang ditunjang oleh hyoiden pseudobranch yang memasok darah yang telah di-oksigenasi.

Pada ikan bertulang sejati, insang terdapat di kedua sisi kepala, insang ini ditutupi oleh tulang penutup insang (operkulum). Masing-masing lembar insang terdiri dari filamen insang, tulang lengkung insang dan tapis insang. (Gambar?). Tiap lembar insang memiliki filamen-filamen insang, yang jumlahnya berbeda antara jenis ikan yang satu dengan yang lainnya. Dalam beberapa hal berkurangnya jumlah lembar insang atau lamella insang pada suatu jenis ikan diimbangi dengan berkembangnya organ pernapasan tambahan.

Insang luar yang terdapat pada embrio dan larva beberapa jenis ikan selain berperan dalam proses pernapasan, juga berperan pada proses penyerapan bahan makanan secara osmotik dari dalam kuning telur atau dalam uterus induk. Insang luar mempunyai tiga bentuk: insang luar pada Dipnoi yaitu pada ikan Protopterus dan Lepidoseren yang memiliki insang tersusun oleh filamen-filamen yang berumbai; Insang luar pada Polypteridae ditemukan pada ikan Polypterus dan Calamoichthys yang masing-masing lembar insang berbentuk segitiga, berada sejajar dengan sirip dada; dan insang luar pada Gobiidae yang ditemukan pada ikan gobi India (Acentrogobius), merupakan satu-satunya ikan bertulang sejati yang memiliki insang luar yang berjumlah sepasang dan berupa sungut pendek.


Organ pernafasan udara


Organ pernapasan tambahan pada ikan biasanya dipergunakan oleh jenis ikan yang hidup di perairan yang miskin oksigen seperti pada perairan yang bersuhu tinggi, air tenang atau pada perairan yang miskin oksigen akibat adanya penguraian bahan organik. Organ pernapasan tambahan tersebut biasanya berupa arboresen yang terdapat pada bagian rongga buko-faring dan branchi, dinding lambung atau usus dan gelembung renang. Selain dari itu, terdapat organ khusus dalam respirasi seperti paru-paru, divertikula faring atau insang dan insang tambahan.

Penggunaan insang di luar air membutuhkan adanya suatu kondisi khusus. Pada beberapa jenis ikan yang biasa ke luar dari air (Blennidae, Synbranchidae, Apodes) terdapat suatu sekresi mukus yang berlebih, tidak hanya pada kulit tetapi juga pada permukaan insang. Pengeluaran oksigen (udara) oleh insang dimungkinkan oleh kenyataan bahwa lembar insang cukup dilapisi oleh mukus agar udara yang berhubungan dengan insang membentuk emulsi gas. Pada ikan Hypopomus, lembaran-lembaran insang berkembang dan menyesuaikan dengan fungsinya untuk pernapasan udara dan memiliki lubang operkulum yang sempit.

Organ arboresen merupakan organ pernapasan tambahan yang terletak di bagian atas rongga insang dan berbentuk seperti bunga karang (Gambar?) Sel permukaan organ ini tipis dan terdapat banyak kapiler darah. Organ arboresen ditemukan pada ikan Clarias dan Heterobrancus.

Pada beberapa jenis ikan misalnya Monopterus, rongga bukofaringnya memiliki lapisan mukosa tipis dan berkapiler darah yang berfungsi untuk pernapasan udara. Seringkali ikan menampakkan sebagian tubuhnya di luar air dan membiarkan bagian ekornya saja yang berada di dalam air, hal ini berarti kapiler-kapiler darah pada kulitnya (cutane) membantu dalam pernapasan.

Gelembung gas merupakan organ tambahan bagian penunjang dari alat pencernaan khususnya esophagus atau lambung. Gelembung gas sebagai organ pernapasan tambahan ditemukan pada family Osteoglossidae (Heterosis, Arapamia), Mormyridae (Gymnarchus), dan Charachidae (Erythrinus, lebrasina). Gelembung gas pada seluruh ikan dapat berfungsi sebagai tempat penampungan oksigen dan digunakan pada saat respirasi mengalami kesulitan. Ketika air kekurangan oksigen, ikan berada beberapa saat pada keadaan asfiksi dengan mengurangi kebutuhan respirasinya, oksigen dalam gelembung gas akan dikeluarkan sebagai kompensasi gas karbondioksidanya dan ketika ikan ikan mengalami kelelahan, maka kebutuhan oksigennya meningkat, sehingga ikan akan menggunakan persediaan oksigen yang terdapat pada gelembung gasnya.

Dalam beberapa hal gelembung gas berfungsi sebagai suatu resonator dan mengubah kualitas bunyi yang dipancarkan ikan. Ikan Balistes membuat bunyi dengan cara memukul-mukulkan sirip dadanya ke dinding tubuh yang menutup gelembung gas. Pada family Batrachoididae, otot bergaris gelembung gas dapat mengeluarkan bunyi sebagi suatu isyarat dalam pemijahan atau mempertahankan diri.


Paru-paru

Paru-paru ikan merupakan derivat dari gelembung gas dan berhubungan dengan esophagus bagian bawah, hal ini berlawanan dengan posisi gelembung gas. Paru-paru ini ditemukan pada ikan Polypteridae (Polypterus dan Calamoichthys) dan Dipnoi (Neocerattodus, Protopterus dan Lepidosiren). Jenis ikan ini mempunyai kemampuan untuk beradaptasi pada kondisi sangat kering di lingkungannya.Pada “Australian lungfish” (Neocerattodus), paru-parunya terletak di sebelah dorsal saluran pencernaan makanan tetapi ductus pneumaticusnya terbuka kea rah bagian ventral dinding lambung. Pada “African lungfish” (Protopterus) dan “South-American lungfish“ (Lepidosiren), sepasang paru-parunya terletak di sebelah ventral saluran pencernaan makanan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar